Kisah yang lucu sang badut soal Ijazah pak Jokow. Profesi sang badut kita semua tau. Busana yang dikenakan pun kita semua. Kita semua tau bahwa itu sang Badut tetapi siapa sebenarnya sangat badut penuh tanya tanya.
Roy Suryo dkk bak badut yang melawak di panggung Nusantara agar memperoleh " satu dua sen demi sesuap nasi."
Para badut mempersoalkan Copyan dari yang asli, tetapi tidak memiliki yang asli. Itu pun masih dipertanyakan. Mengapa? Karena apa benar Copyan memang bersumber dari asli ? Atau Copyan itu dari editan yang dalam khyalan mereka lantaran mereka juga jebolan dari Saluran yang sama yaitu UGM. Maka, pastinya ijazah bentuk dan model yang sama strukturnya.
Para badut lupa, logika yang dipakai. Sederhananya : Foto Copy tentu saja bukan Asli. Lalu, apakah itu palsu? Ya nanya saja para badut, foto Copyan yang didapat, apakah fotocopy dari yang asli atau didapat dari mana? Kalau diperoleh dari yang asli, mengapa diminta yang megang aslinya harus tunjukkin? Kalau mereka, para badut gentel bilang aja, Kami dapat fotocopyan ini dari lembaga ini, atau dari orang ini.
BADUT MENJADI AHLI
Setelah menelaah sumbernya, sekarang para badut melucu lagi. Koq seorang ahli meneliti bukan yang aslinya tetapi dari Copyan yang sumber gak jelas, tetapi dibilang itu palsu. Lah jelaslah, itu Copyan koq, bukan asli. Yang bukan ahli pun akan mengatakan itu Copyan bukan asli. Soal palsu apa tidak palsu, yang bukan ahli badut akan mengatakan kami gak punya yang asli masa mau meneliti yang Copyan. Para badut yang bertitel Ahli meneliti yang bukan asli malah minta yang asli ditunjukin. Lucu kan.
Para badut kan selalu mencari ide agar penonton tertawa terbahak- bahak atas kelucuan dibuatnya (=kebodohan) mereka sendiri.
Berhentilah menjadi badut bodoh. Karena sesuatu yang imitasi (=fotocopy) yang tetap itu imitasi/fotocopy.
BADUT DI PENGADILAN
Hanya satu pertanyaan, dari Hakim kepada badu. "Hai badut, kamu katakan palsu apakah kamu punya yang asli?" Badut menjawab: " Tidak pak Hakim." "Lalu kamu dapat Fotocopyan itu dari mana?" Tanya hakim. Jawab Badut, "dari tempat sampah di keranjang Media Online." Hakim, "Koq aneh, ahli meneliti yang bukan asli lalu bilang itu palsu." badut angguk-angguk. Hakim, "ya benar kalau kamu bilang itu tidak asli atau palsu, kan memang itu bukan aslinya. Yang asli kan dipegang oleh pemiliknya."
Badut berhasil menunjukkan kebodohannya agar ditertawain para penonton.