28 Mei 2021

STRATEGI POLITIK GOLKAR MENUJU 2024


(secuil analisa sederhana di deker jalanan)

Menuju 2024 ditilitik dari kalender memang terasa masih lama. Namun seiring dengan perputaran jarum jam dan pergantian siang -malam dibarengi kesibukan maka 2024 tanpa disadari akan terasa di depan mata. Partai berlambang beringin ini tak mau menyia-nyiakan waktu yang ada. Geliat perpolitikan menuju 2024 mulai dikumandangkan dengan strateginya. Memang kelihatan tidak terlalu berpengaruh bagi partai yang lain, namun apabila salah langkah maka partai ber- " Jas Kuning" ini akan memetik hasil.

Saat sekarang saja, sudah menjaring orang-orang hebat utk bakal calon, baik di tingkat propinsi maupun di tingkat Kabupaten/kota. Hal ini, menunjukan Golkar setidak-tidaknya "mengunci" peluang partai lain untuk mendekati nama-nama yang telah dirilis di media online. 

Dan strategi baru yang ditunjukan kembali oleh Golkar dengan mengadakan konsolidasi  untuk dukungan Calonnya di Kabupaten lain. Kembali hal ini ini jngan dianggap remeh oleh partai lainnya. 2024 adalah targetnya. Bila kita menelusuri kembali pilkada serentak di NTT bulan Desember 2020 yg lalu Golkar memperoleh 6 (enam) kabupaten yang memenangkan pertarungan dari 9 (sembilan) kabupaten di NTT yang mengadakan Pilkada. Keenam Kab. itu adalah Kab. Ngada, Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Barat, Kab. Malaka, Kab. Belu dan Kab. TTU. Kini Kab. Sabu Raijua dilirik oleh Golkar walau Pilkada yg lalu mengalami kekalahan, namun kesempatan terbuka kembali akibat kasus Bupati-wakil Bupati terpilih dianulir oleh MK dan mendiskualifikasi. Apabila kemenangan pilkada ulang yg akan datang di Kab. Sabu dimenangkan pasangan yang diusung Golkar maka bertambah satu Kab.lagi untuk menambah kekuatan di 2024 nanti dlm pilgub dan wagub.

Golkar menunjukan kelasnya sebagai Partai tua.

0 komentar:

Posting Komentar