12 Februari 2011

MENGEMAS VALENTINE DAY MENJADI SEBUAH REFLEKSI



Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Di Roma Kuno, 15 Februari merupakan hari raya Lupercalia, sebuah perayaan untuk dewa Lupercus yaitu dewa kesuburan. Dewa ini dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Karena itulah, pendeta Lupercus akan mempersembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian minum anggur. Kemudian mereka lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Menurut Ensiklopedi Katolik tahun 1908, nama Valentinus paling tidak merujuk tiga martir atau santo yaitu seorang pastor di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis kurang jelas disebutkan. Namun, kemudian tanggal 14 Februari ini ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan tanggal 15 Februari tersebut.

Hari Raya Valentine dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 namun catatan pertama kemudian muncul di era abad pertengahan ketika dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis di Inggris dan Perancis, dimana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Zaman itu bagi para pecinta sudah lazim bertukaran catatan dan memanggil pasangan mereka ‘valentine’ mereka.

Ada juga legenda yang mengatakan bahwa sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir, ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis ‘Dari Valentinusmu’. Ada juga yang mengatakan ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.

Namun, hari Valentine saat ini banyak diartikan salah oleh anak muda jaman sekarang. Mereka berpendapat bahwa sebagai hari kasih sayang, maka mereka harus menyerahkan milik mereka yang paling berharga. Mereka mewujudkan kasih sayang dengan kehidupan seks bebas. Valentine, seharusnya menjadi hari kasih sayang murni dimana kasih tanpa syarat dikumandangkan, mewujudkan kasih seperti kasih Tuhan.

Sejarah singkat ini menghantar kita pada makna Valentine day yang mau kita petik di zaman ini.

Masa pacaran, pertunanganan, bahkan perkawinan saat ini telah dijadikan sebagi kelinci percobaan. Kasih sayang-ungkapan Cinta hanyalah topeng belaka. Perselingkuhan yang (pendapat pribadi) telah merambah ke masyarakat kota-kota kecil dan pedesaan. Perselingkuhan tidak dilihat sebagai hal yang tabuh atau ditakuti. Didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi membuat orang lupa akan hakekat CINTA SEJATI yang menjadi idealis semua insan manusia.

Kita dapat mendengar, membaca berita-berita tentang bagaimana orang mengalami frustasi karena CINTA, bahkan karena CINTA orang tak memikirkan kehidupannya.

Lalu bagaimana Valentine Day dapat menjadi berarti daam Hidup ini?

Beruntunglah, karena sejarah telah melahirkan suatu momentum valentine day untuk dirayakan setiap insan manusia. Valentine Day, memang dalam sejarah tersimak bagi kaum muda menyatakan cintanya kepada pasagan atau mencari pasangan. Ini bukan berartivalentine day hanya dapat dirayakan oleh kaum muda, tetapi bagi saya adalah perayaan untuk merenung, merefleksi bagi setiap insan CiptaanNya dalam mengalami Cinta. Cinta yang horisontal maupun vertikal.

Kita merefleksikan telah sejauhmana :

* kita mengalami CINTA SANG PENCIPTA dan mensyukuri,

* kita mengalami CINTA dengan Sesama dan Lingkungan

* Kita membagi CINTA kita kepada yang lain.

Sebagai suami-istri, tunangan, pacar, biarawan/i dan panggilan hidup lainnya.

Valentine day adalah perayaan bersama untuk kembali membangun Cinta yang telah Hilang, memberi embun segar yang telah kehingan Cinta, dan memberi terang bagi yang telah memanfaatkan Cinta yang salah.

Valentine Day, bukanlah hari dimana kita memanfaatkan cinta yang salah, tetapi membangun Cinta yang benar.

SELAMAT VALENTINE DAY

14 PEBRUARI 2011

Buat kamu semua-terkhusus bagi kamu yang ada dihatiku














0 komentar:

Posting Komentar