Tweet |
|
( Refleksi HUT- q)
Ziarah hidup masih berlanjut.
Berjuta detak detik jarum jam terlewati
Terbit dan terbenam Sang Surya silih berganti
menghantar ziara hidup penuh perjuangan
Kini, sembari termenung
kucoba mengingat telah berapa jejak kakiku
terpatri dibumi ziarah hidupku
seiring terbatasnya ruang dan waktu
hidupku
Jejak-jejak kakiku pun
termakan usia,
terkikis air,
terbawa terbang angin,
terinjak jejak-jejak kaki antara sesama dan hewan
Kucoba diam, menatap tajam
mengharapkan jejak-jejak kakiku
masih membekas di bumi ini
biar kembali kukenang,
kuperbaiki yang telah hilang sebagian
dan akan kujaga yang masih utuh
semuanya hanya dapat kulakukan
dalam doa, harap dan perjuangan.
Jejak kaki yang kutelusuri
ternyata tidak selurus mistar.
Banyak kelokan,
Tebing, jurang coba kulalui
sampai dimana jejak kakiku
tak akan terpatri,
detak jarum jam tidak terdengar,
Terbit dan terbenamnya Sang Surya tidak lagi
aku lihat.
Namun dalam nada Syukur
masih kulantunkan buat Sang Khaliq
ternyata aku masih diberi waktu
untuk mengukir jejak-jejak kakiku...
Dalam desahan kecewa, marah
kadang aku tak tahan panasnya bumi ini,
dinginnya air, Kucoba menghindari
duri dan paku yang sekali-kali
kutemui dalam ziarah jejak kakiku
Keadilan selalu diberikanNya
buat kita yang tidak menyerah
lalu berhenti mengukir jejak-jejak kaki
Rerumputan, kadang permadani
lantai berkeramik pernah aku
lalui...
Hanya dalam kerendahan hati,
Doa, Harapan dan Cinta
PadaMu Tuhan
Aku mengucap Syukur
Karunia Hidup yang telah Kau berikan
buat aq.
Bimbinglah aku selalu
yang masih terus berziarah
seiring ruang dan waktu
seizinan-Mu
---------------------
Medio, 01 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar