Tweet |
|
Indonesia saat ini lagi dihebohkan dengan pernyataan Rocky Gerung yang sebagian masyarakat bangsa ini menganggap sebuah penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo (Jokowi).
Benarkah Presiden Republik di hina? Benarkah Jokowidodo, Presiden Republik Indonesia dihina?
Perkataan Rocky "Goblok,Banjingan" yang menurut dia bukan kepada Jokowi tetapi kepada Presiden. Dengan Pendasaran bahwa yang bermartabat adalah manusia, sedangkan presiden adalah sebuah jabatan fungsional bukan manusia. Inilah permainan kata-kata dari seorang yang bernama Rocky.
Sebuah pertanyaan bagi kita: Dimanakah Sosok ini (Rocky Gerung) saat sebelum Jokowidodo menjadi Presiden Republik Indonesia ? Apakah masih menggali ilmu apakah masih mengasah ilmu biar tajam untuk menjadi oposisi bagi Pemerintah, entah siapa saja yang akan menjadi pemimpin bangsa Ini ? Atau atau ada tendensi lain terhadap Bapak Jokowi yang saat ini menjadi Presiden ? Pertanyaan-pertanyaan ini kalau ditujukan kepada Rocky Gerung pasti akan dijawab dengan mudah karena rangkaian kata yang dibuat untuk membingungkan para pendengarnya.
Bagi saya sendiri, amat tidak yakin Rocky Gerung akan berdiri sebagai Oposisi pemerintah kalau bukan Jokowidodo sebagai Presiden. Tapi kita patut menghargai kalau memang itu pilihannya untuk menjadi oposisi dalam sebuah rezim kepemimpinan. Namun, Opsisi yang bermartabatlah yang dibutuhkan.
Hal yang mendasar adalah penggunaan kata-kata "tidak pantas/tidak bermartabat" dalam budaya bangsa ini menjadi pemicuh kemarahan sebagian masyarakat yang mencintai bangsa ini dan yang merasa bahwa masa kepemimpin Presiden Jokowidodo jauh lebih baik daripada masa kepemimpinan Presiden sebelumnya.
Presiden atau Jokowidodo yang dihina?
Inilah yang Rocky Gerung bermain untuk menghindari kemarahan sebagian orang yang tidak terima dengan pernyataannya (Goblok dan bajingan).
Ingat, Status jabatan dan orang yang menyandangnya adalah satu kesatuan yang erat melekat tak terpisahkan. Rocky Gerung mengatakan "Presiden" (walaupun tidak menyebut nama) tapi status presiden itu saat ini melekat pada Jokowidodo. Jadi, kalau Presiden itu "Goblok/Bajingan" maka Presiden Jokowidodo-lah yang dimaksudkan, siapa lagi Presiden selain Jokowidodo. Hanya "orang gila" yang mengkritik Bendamati atau bukan manusia. Karena Jokowidodo sebagai Presiden Republik Indonesia-lah saat ini. Rocky Gerung mencoba mendokrinasi bangsa ini dengan pemikiran-pemikirannya. Dia sendiri kaget, dengan kegaduhan pernyataan ini. Tapi bagi seorang yang pintar "bersilat lidah" pasti gampang untuk mengklarifikasinya.
Hal yang tidak masuk akal bagi saya adalah: Bagaimana seorang Rocky Gerung menghina Barangmati/jabatan, kata: Presiden (secara etimologi). Masa Presiden (barangmati) itu bisa berkomunikasi, bisa membuat kebijakkan? Maka, logikanya: Jokowidodo menyandang fungsinya sebagai Presiden-lah yang berkomunikasi dan membuat kebijakkan. Jadi, Rocky Gerung hanya bersembunyi dibalik kata-katanya untuk menyerang individu seseirang, yaitu Jokowidodo.
Soal Hukum
Rocky Gerung paham benar Jokowidodo, Presiden RI sekarang ini yang rendah hati, tidak pendendam. Karakter inilah yang dimanfaatkan oleh Rocky untuk "mengobok-obok" presiden kita, Jokowidodo yang penuh senyum.
Delik aduan inilah yang menjadi kandala untuk memproses Rocky Gerung. Karena PRESIDEN JOKOWIDODO tidak ambil pusing dengan pernyataan R. Gerung. Namun, "tanpa malu" Rocky melihat ini sebagai tingkat kecerdasan Jokowidodo sebagai Presiden yang ikut alur pemikirannya: antara Presiden sebagai jabatan-Jokowidodo sebagai Person. Tapi Rocky lupa bahwa sebenarnya terbalik: Jokowidodo sebagai person-Presiden jabatan yang dipegang oleh Person- Kebijakan karena jabatan ini.
Dibalik ini, sebenarnya Rocky Gerung dipermalukan oleh Jokowidodo sebagai Presiden RI karena level Rocky Gerung tidak sebanding dengan beliau.
Rocky hanya sebatas level nasional tingkat medsos bukan level internasional tingkat ilmiah.
Jadi menurut saya ada cela hukum yang bisa dipakai untuk membungkam "simulut jahil" ini. Karena orang ini telah memperkeruh keamanan bangsa ini.
Mengenai Hukum kita serahkan pada pihak yang berwajib
0 komentar:
Posting Komentar